Film
ini menceritakan tentang Nick Taylor merupakan merupakan wakil president dari
Akademi Studi Tembakau. Mereka adalah lobi utama dalam industri. Karena
Pekerjaannya Nick Taylor menjadi dibenci oleh orang-orang yang anti rokok.
Kesuksesan
karir Nick Taylor bertolak belakang dengan situasi hidupnya, karena
pekerjaannya yang ditentang banyak orang. Nick Taylor mendapatkan beberapa
masalah di hidupnya dari hujatan orang yang membenci dirinya, ditipu oleh
wartawan (Heater) yang menyudutkan dia dan kedua temannya (penjual
kematian (pelobi senjata api dan
alkohol) yaitu Boby jay dan Polly, gagal membina rumah tangga yang ditinggal
oleh istrinya bahkan sampai diculik dan ditempel 21g nikotin karena penculiknya
kesal terhadap pembelaan nick terhadap industri rokok yang menyebabkan kanker.
Nick
taylor menghadiri acara talk show "John Lunden" yang mengulas bahaya
rokok di usia remaja dalam talk show tersebut dia dapat mematahkan sebuah
argumen dari senator dan dia mengakhiri pembicaraannya dengan perusahaannya
memberikan dana sebesar 5$ dolar untuk
kampanye bertujuan membujuk anak anak agar tidak merokok.
Dalam
kampanye tersebut Nick Taylor mendatangi tempat dimana anaknya (Joey Taylor) bersekolah
di ST EUTHANASIUS. Nick Taylor menjelaskan tentang pekerjaan dia sebagai
pelobi. tidak ada satupun siswa yang mau jadi pelobi apalagi pelobi rokok
karena mereka diberitahu oleh orang tua mereka bahwa rokok itu berbahaya. Nick
Taylor tidak menyangkal bahwa merokok itu tidak berbahaya. Dia mengajak siswa agar kita mencari tahu sendiri
bahaya rokok bukan karna di doktrin oleh orang tua.
Pada
suatu saat Joey Taylor kesulitan menjawab soal PR "Mengapa Pemerintah
Amerika Pemerintah Terbaik di Dunia". Disitu Nick Taylor mengajarkan kepada
anaknya bahwa kita dapat atau berhak menulis apa yang kita pikirkan. Dia
menjelaskan keindahan argumen "karena jika kamu berdebat dengan benar kamu
tidak pernah salah".
Dalam
Jumpa pers, sang senator ortolan Finistire menyatakan ke perusahaan rokok di amerika
untuk memberikan simbol tengkorak pada tiap bungkus rokok agar memberi edukasi
tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari rokok. Melihat hal itu
perusahaan rokok mengadakan rapat agar profit perusahaannya tidak menurun, Nick
taylor memberikan ide yaitu menyuap produser film di Hollywood, sehingga
membuat aktor merokok di film.
Ide
tersebut membuat Nicky taylor beserta anaknya Joey Taylor pergi ke LA untuk bertemu dan melakukan negosiasi
kontrak dengan produser Hollywood, Jeff Megall. Tadinya Joey Taylor tidak
diijinkan mamanya untuk pergi bersama
Nick taylor tetapi berkat argumen dari Joey akhirnya dia diperbolehkan pergi. Perjalanan
Joey bersama ayahnya Nick mendapat banyak pelajaran bisa diambil dari pekerjaan
ayahnya. sehinga Joey semakin menjadi kristis dan pintar dalam berargumen
bahkan saat Nick Taylor lagi putus asa atas kasus pemberitaan yang menyudutkan
dia dan meninggalnya Captain akibat serangan jatung, Joey berhasil
meyakinkannya dan membangkitkan semangat ayahnya sehingga Nick mempunya
presepsi baru untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai pelobi (juru bicara)
rokok.
Kesimpulan:
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam film tersebut adalah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda karna cara pandang, sifat dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Kita berhak mengutarakan apapun opini atau pendapat yang ada di pikiran kita dan harus lebih berpikir kristis dalam mengahadapi suatu situasi. Dalam berpendapat kita dapat memilih menyetujui pendapat orang tersebut atau menyangkalnya. Karena seperti kutipan film tadi kalo berdebat dengan baik (beragumen kuat) kita tidak pernah salah
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam film tersebut adalah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda karna cara pandang, sifat dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Kita berhak mengutarakan apapun opini atau pendapat yang ada di pikiran kita dan harus lebih berpikir kristis dalam mengahadapi suatu situasi. Dalam berpendapat kita dapat memilih menyetujui pendapat orang tersebut atau menyangkalnya. Karena seperti kutipan film tadi kalo berdebat dengan baik (beragumen kuat) kita tidak pernah salah